Friday 13 March 2015

Reny membuat gelitikan


Goyangan pinggul Reny membuat gelitikan halus di penisku..
“Reny.. Reny.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Reny menggoyang pinggulnya.
“Reynold.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Reny menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan memeknya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan orgasme sudah diujung kepala.
“Reny.. Reny.. ahh..”
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.
“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Reny, tetapi tiba-tiba Reny berdiri.
“Aakhh Reynold nakal..”
Dan Reny berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam memeknya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Reynold, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Reny.
Aku menjawab lirih, “Terserah Reny deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”
“Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Reny.
“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Reny.

Kami rasa hanya itu saja Cerita Dewasa Soraya Sang Budak Seks yang dapat kami berikan kepada anda, semoga anda menyukai cerita yang baru kami berikan pada kesempatan hari ini.

sayang aku keluar lagi


Dan..
“Ohh.. sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Reny dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Reny, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.
“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Reny. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Reny..
“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Reny.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Reny.
“Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.
“Jangan Reynoldy.. aku nggak mau..,” rintihan Reny membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Reynold.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Reny memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Reynold.. please,” pinta Reny.
Disaat aku mulai mencapai orgasme, Reny meminta berganti posisi diatas.
“Danndy aku pengen diatas..”
Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Reny bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.
“Akhh gila, penis kamu hebat banget Reynold asyik.. oohh.. enak..,” Reny merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Reynold.. ”

teriak panjang


“Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir memek mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari memek Reny. Aku tidak mempedulikan desahan Reny yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Reny belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Reny menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri.
Tiba-tiba Reny mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..
“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam memeknya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Reny yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding memek Reny yang mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang memek Reny.
“Ohh.. Reynold.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang memek Reny. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.

reny merintih



Reny merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.
Aku biarkan Reny terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Reny begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Reny dan sontak meringis..
“Aaakhh.. Reynold..,” desah Reny saat penisku melesak kedalam lubang memeknya.
“Reynoldy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir memeknya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Reny ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Reny yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

oooh



“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Reny merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang memeknya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang memek dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Reny menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..,” desah Reny.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Reny sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
“Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”